Minggu, 03 Juli 2011

My Fist Boyfriend


Awalnya, ku senang bisa berkenalan denganya . Selama ku berteman dengannya, ku merasakan ada yang beda dari yang lain . Dia sungguh perhatian, sedikit aneh, jail, gokil, dan selalu tersenyum .Ya itulah dia. Dan tak ku kira, dia tawarkan sebuah pertemanan abadi, dan ku terima .

Hari-hari, bulan-bulan, kita hadapi semuanya dengan canda, tawa, kebisingan, tengkar, dan heboh, namun itu semua yang membuat persahabatan abadi kita makin kuat .

Kau berikan sejuta harapan, kau ubah dunia ku jadi warna warni, kau selalu buat bibirku tersenyum .



Tiba-tiba, saat kita sedang jalani persahabatan abadi kita, dengan sadarku aku mulai jatuh cinta padanya.

Awalnya aku bingung. Aku perempuan dan tak aku yang memulai. Tapi akhirnya dia nembak aku, dan kita jadian.

Tepatnya malam itu. Hingga hari-hari berlanjut, dan aku mulai merindukan persahabatan kita dulu.

Sejak kita pacaran. Kita jadi sering berjauh-jauhan. Dan akhirnya terucap kata "PUTUS" terucap oleh bibirku.

Aku rindu padanya. Tapi apa daya, ternyata dia terlanjut mencintai sahabatku.

Habis sudah kekuatan cintaku tuk melawan sosok sifat dari kepribadiannya.

Tak ada perubahan selama kita putus. Ku kira, persahabatan abadi kita berjalan seperti jahitan, yang menusuk tapi menyatukan sesuatu yang terpisah.

Namun nyatanya, persahabatan kita berjalan seperti gunting, yang memisahkan apa yang menyatu.

Berawal dari teman, sahabat, kekasih, dan hilang ...


Sebuah sandiwarakah selama kita berpacaran ? Kurasa iyaa. Dan aku merindukan saat-saat kita bersama



Tapi, sudahlah, mungkin benar kita sama" belum siap menjalin sebuah percintaan seperti pacaran.

2 komentar: